Doa-Doa Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam: Memohon Perbaikan

 Di antara doa-doa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam adalah sebagai berikut:

Artinya: "Ya Allah, perbaikilah untukku dalam perkara agamaku yang dia itu penjaga urusanku, dan perbaikilah untukku dalam perkara duniaku yang padanya tempat kehidupanku, dan perbaikilah untukku dalam perkara akhiratku yang padanya tempat aku kembali, dan jadikanlah kehidupan ini sebagai tambahan bagiku dalam setiap kebaikan, dan jadikanlah kematian sebagai perhentian bagiku dari setiap keburukan".

Doa ini bersumber dari hadits riwayat Muslim, yang ia terima dari Ibrahim bin Dinar, yang ia terima dari Abu Qathan 'Amr bin Haitsam Al-Qutha'i, yang ia terima dari Abdul Aziz bin Abdullah bin Abu Salamah Al-Majisyun, yang ia terima dari Qudamah bin Musa, yang ia terima dari Abu Shalih As-Samman, yang ia terima dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu.

* Penjelasan Matan (Isi) Hadits

Dalam hadits ini terdapat 5 (lima) perkara yang menjadi permohonan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, yaitu sebagai berikut.

  1. Perbaikan diri dalam perkara agama
  2. Perbaikan diri dalam perkara dunia
  3. Perbaikan diri dalam perkara akhirat
  4. Kesempatan hidup agar dapat menjadi tambahan dalam setiap kebaikan
  5. Taqdir kematian agar dapat menjadi perhentian dari setiap keburukan

Terdapat beberapa pelajaran penting yang dapat dipetik dari isi hadits tersebut, di antaranya adalah:

Pertama, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam menunjukkan keteladannya dari dua aspek; yaitu beliau sebagai Nabi dan Rasul tidak mengabaikan pentingnya berdo'a kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala. Padahal sebagaimana telah diketahui, beliau telah mendapat jaminan dari Allah seperti disampaikan oleh sahabat-sahabatnya bahwa beliau telah mendapat ampunan dari Allah Subhanahu wa Ta'ala.

Selain itu ada juga keterangan sebagai berikut:

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا صَلَّى يَرْفَعُ صَوْتَهُ حَتَّى يُسْمِعَ أَصْحَابَهُ، يَقُولُ: «اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي دِينِي الَّذِي جَعَلْتَهُ لِي عِصْمَةً، ثَلَاثَ مِرَارٍ، اللَّهُمَّ أَصْلِحْ دُنْيَايَ الَّذِي جَعَلْتَ فِيهَا مَعَاشِي، ثَلَاثَ مِرَارٍ، اللَّهُمَّ أَصْلِحْ لِي آخِرَتِي الَّتِي جَعَلْتَ إِلَيْهَا مَرْجِعِي، ثَلَاثَ مِرَارٍ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِرِضَاكَ مِنْ سَخَطِكَ، ثَلَاثَ مِرَارٍ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعَفْوِكَ مِنْ نِقْمَتِكَ، ثَلَاثَ مِرَارٍ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْكَ، ثَلَاثَ مِرَارٍ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِي لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ»

Artinya: "Keadaan Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, apabila shalat beliau mengeraskan suaranya sehingga para sahabat mendengarnya beliau mengucapkan: "Ya Allah, perbaikilah untukku dalam perkara agamaku yang Engkau jadikan agama itu sebagai penjaga urusanku" (sebanyak 3 kali), "Ya Allah, perbaikilah untukku dalam perkara duniaku yang Engkau jadikan padanya sebagai tempat kehidupanku". (sebanyak 3 kali), "Ya Allah, perbaikilah untukku dalam perkara akhiratku yang Engkau jadikan kepadanya sebagai tempat aku kembali" (sebanyak 3 kali). Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan keridlaan-Mu dari kemurkaan-Mu (sebanyak 3 kali), Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung dengan kemaafan-Mu dari siksa-Mu (sebanyak 3 kali), Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari (murka)-Mu (sebanyak 3 kali), Ya Allah, tidak ada yang dapat mencegah terhadap apa yang Engkau berikan, dan tidak ada yang dapat memberi terhadap apa yang Engkau cegah, dan tidaklah akan bermanfaat terhadap yang memiliki kemuliaan sedangkan kemuliaan itu dari-Mu". (HR At-Thabrani, Al-Mu'jam Al-Ausath)


Posting Komentar

0 Komentar